Utamanews.id – Setelah resmi beroperasi, keberadaan Jalan Tol Trans Sumatera menjadi pilihan masyarakat untuk di lalui. Banyak peristiwa kecelakaan yang merenggut korban jiwa, setidaknya pada tahun ini telah terjadi 7 kasus lakalantas yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 2 luka berat dan 5 luka ringan. Ini berdasarkan data Dirlantas Polda Lampung.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akan melakukan evaluasi terkait tingginya angka kecelakaan di Jalan Tol Trans Sumatera. Evaluasi dilakukan terhadap Badan Pengatur Jalan Tol maupun PT. Hutama Karya selaku pengelola JTTS ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan ruas Kayu Agung-Pematang Panggang.
Jalan tol seharusnya memberikan jaminan keamanan namun JTTS jauh dari kata aman untuk dilintasi pasca resmi dioperasikan. Sementara ditahun 2019 PT Jasa Raharja mencatat jumlah korban meninggal dunia mencapai 139 orang, sedangkan korban luka-luka sebanyak 199 orang.
Penyebab kecelakaan karena minimnya lampu penerangan jalan serta kondisi jalan bergelombang dan mulai mengalami kerusakan. Faktor kelelahan juga menjadi pemicu kecelakaan karena rest area banyak yang belum beroperasi.
“Kita akan berkoordinasi dengan semua pihak, pengelola jalan tol dan polda bagaimana mengurangi angka kecelakaan di JTTS” jelas Arinal Djunaidi.
Masyarakat di imbau untuk tetap berhati – hati saat melalui JTTS, apalagi, saat ini perbaikan di beberapa ruas jalan sedang di lakukan untuk mengurangi badan jalan yang bergelombang. (rd)