Lampung Tengah Kembali Masuk Radar KPK. Dewan Cah Angon : Maka Jangan Pilih Calon Dari Dinasti Maling

Utamanews.id – Aplikasi JAGA Bansos yang dikeluarkan oleh KPK bersama beberapa kementrian tampaknya dipergunakan dengan baik oleh warga Lampung. Pasalnya empat daerah di Lampung masuk dalam pantauan KPK. Adapun daerah tersebut adalah Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, dan Lampung Tengah.

“Kita menerima laporan dari aplikasi pada 5 Juni 2020, tercatat empat daerah tersebut dalam pantauan kami.” Ucap Pelaksana Tugas (Plt) Juru Bicara KPK Ipi Maryati Kuding, Sabtu, 6 Juni 2020.

Dari empat wilayah di Lampung tersebut tercatat dua diantaranya memiliki raport tindak korupsi yang menyeret Bupatinya ditangkap KPK, yaitu Bupati Lampung Selatan dan Bupati Lampung Tengah, dan kini tengah di pantau KPK terkait penyaluran bansos.

Menyikapi hal tersebut anggota DPRD Provinsi Lampung I Made Suarjaya mengatakan bahwa aplikasi yang diterbitkan KPK tersebut sangat baik, sehingga mempersingkat jalur interaksi antara rakyat dan KPK sehingga penindakan dapat cepat dilakukan.

“Aplikasi itu baik sekali, sehingga masyarakat bisa melapor langsung. Lampung Tengah kebetulan dapil saya, dan kini masuk kembali dalam pantauan KPK, ini sangat menyedihkan. Saya kira ini tugas kita bersama untuk memberantas korupsi sampai keakarnya.” Ungkap Dewan yang akrab di panggil Cah Angon ini.

Lebih lanjut Dewan Cah Angon mengatakan bahwa tindak korupsi ditubuh pemerintah daerah Lampung Tengah tergantung pada pucuk pimpinannya. Jika pucuk pimpinannya bersih, maka bisa dipastikan seluruh jajaran tidak akan berani bermain.

“Faktor utamanya adalah pucuk pimpinan, jika bersih dan tegas maka seluruh jajaran tidak mungkin berani bermain. Namun jika maling, yah akan jadi bancakan bersama. Maka saya tekankan dalam pilkada mendatang ini, perlu sosok yang berpengalaman, bersih, memiliki marwah yang disegani, dan tegas. Itu kriteria calon pemimpin di Lampung Tengah. Jangan malah memilih orang-orang yang dalam lingkup dinasti maling, itu menjerumuskan diri sendiri namanya.” Tegasnya.

Dirinya mengaku sering mendapat laporan ketika melaksanakn reses. Banyak pelayanan publik yang terbengkalai dan kurangnya perhatian kepada petani sebagai mayoritas masyarakat di Lampung Tengah.

“Dalam reses saya banyak menemukan keluhan, tapi saya coba jembatani satu per satu. Saya kira jika nanti Lampung Tengah dipimpin sosok yang tepat, maka keluh kesah masyarakat akan terobati. Sampai menuju saat itu, saya ajak seluruh masyarakat untuk pro aktif gunakan aplikasi KPK, kita berantas bersama tindak korupsi di Lampung Tengah.” Tutupnya. (rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *