Utamanews.id – Pesantren dan pendidikan keagamaan kini menjadi perhatian pemerintah pusat. Hal itu diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Maka, saat ini pemerintah tengah menggodok kebijakan afirmasi (penguatan) untuk sektor pendidikan, khususnya pesantren dan pendidikan keagamaan. Bukan hanya dari segi pembelajaran di tengah pandemi covid-19, melainkan juga menyangkut bantuan sosial (bansos).
“Tugas Kemenko PMK adalah melakukan koordinasi terkait hal ini. Sebelum nanti akan dilaporkan ke Wapres dan dimatangkan dalam rapat kabinet terbatas, kita ingin ini agar jelas dulu dengan mendengar masukan dari para stakeholder,” ujarnya saat memimpin rapat tingkat menteri membahas afirmasi kepada pesantren dan pendidikan keagamaan melalui telekonferensi di Jakarta.
Menko PMK mengungkapkan sudah ada diskusi secara teknis yang dilakukan Kementerian Agama terkait afirmasi tersebut. Kementerian Keuangan pun sudah menyetujui total anggaran sebesar Rp2,36 triliun.
Muhadjir meminta agar pembagian alokasi anggaran itu benar-benar mempertimbangkan proporsionalitas dari tiap-tiap pesantren. Sementara itu, untuk bantuan operasional pesantren, madrasah, ataupun lembaga pendidikan keagamaan lainnya disertai dengan petunjuk teknis yang dikoordinasi Kemenag.
“Kemenag agar menyiapkan peta 21 ribu pesantren dan dipilih mana yang prioritas untuk dibantu oleh Kementerian PU-Pera. Bantuannya berupa tempat wudu, MCK, dan tempat cuci tangan yang akan dijadikan standar baku,” sebut Menko PMK.
Kemenag telah menyatakan akan segera menyiapkan data lebih dari 1,2 juta ustaz by name by address dengan disertai NIK agar dapat dipadankan ke dalam DTKS sehingga tidak terjadi duplikasi dalam pemberian bantuan.
Begitu pun Menteri PU-Pera menegaskan siap memberikan dukungan MCK, air bersih, dan sarana wudu. Sementara itu, untuk afirmasi pendidikan agama yang lain akan dibahas lebih lanjut secara khusus. Kemendikbud diminta terlibat secara penuh untuk bertanggung jawab terhadap sekolah yang berbasis pesantren.(rd).