Waduh, Orang Lampung Harus Tahu! Ternyata Matikan Centang Biru di Whatsaps Bisa Kena Ini

Utamanews.id – Whatsaap merupakan aplikasi chatting yang tidak terlepas dari kehidupan masyarakat kita sehari-hari. Seluruh silaturahmi terjalin disana, baik dengan keluarga, teman, pacar, hingga rekan bisnis.

Whatsapp memberikan notifikasi berupa centang biru pada pesan yang telah terkirim dan terbaca, namun dewasa ini banyak dari kita yang menonaktifkan notifikasi centang biru tersebut dengan alasan privasi, sehingga lawan chat tidak mengetahui jika pesannya telah dibaca.

Banyak faktor yang membuat orang tidak ingin diketahui bahwa dirinya telah membaca suatu pesan, salah satunya adalah alasan tidak mau diganggu atau menghindar dari lawan chatting tersebut.

Namun tanpa kita sadari ternyata perbuatan menonaktifkan centang biru di whatsaap tersebut mempunyai dalil tersendiri dalam Agama Islam.

Dalam akun instagram @Indahnya.surga, Kiai Haji Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym menjelaskan bahwa menonaktifkan tanda centang biru ini adalah termasuk suatu kebohongan. Sebab kita telah membaca pesan, namun seolah-olah belum membacanya.

Hal ini dikarenakan tidak adanya tanda yang mengkonfirmasi bahwa pesan lawan chat telah dibaca oleh kita, dan ini membuat si pengirim pesan was-was dan gelisah hati.

Lalu bagaimana jika kebiasaan itu sudah dilakukan? Aa Gym menyarankan, jika kita telah membaca pesan dan belum bisa membalasnya, sampaikanlah permintaan maaf kepada orang tersebut. Paling tidak, lawan chat kita tahu bahwa pesannya telah kita baca.

Sepemahaman dengan Aa Gym, Ustadz Basri Suwarno juga menjelaskakan bahwa mematikan tanda centang biru merupakan perbuatan tercela dan terlarang, yang termasuk dalam kebiasaan buruk.

“Perbuatan menghilangkan centang biru dan diganti dengan centang putih adalah perbuatan tercela dan terlarang,” kata Ustadz Basri.

Ada beberapa ayat dalam Agama Islam yang sesuai dengan situasi tersebut, diantaranya ;

  1. Itu termasuk perbuatan bohong, sesuai (Qs.At taubah:119), yang berbunyi “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian pada Allah dan hendaklah kalian bersama dengan orang-orang yang jujur.”
  2. Dapat menimbulkan prasangka buruk atau suudzon, (QS Al hujurot:12), “Hai orang-orang yang beriman, jauhkanlah diri kalian dari buruk sangka, karena sebagian prasangka itu adalah dosa.”
  3. Akan membuat orang marah, seperti hadist yang melarang perbuatan marah, “Sesungguhnya seorang laki-laki berkata pada Nabi: “Nasehati aku”, maka Rasulullah bersabda: “Jangan kamu marah”. Dan orang itu mengulangi pertanyaannya beberapa kali dan Rasulullah bersabda: “Jangan kamu marah.” (HR. Bukhori: 6116/Tirmidzi: 2020).

Itulah sebabnya prilaku menghilangkan atau menonaktifkan centang biru termasuk yang dilarang dalam Agama Islam. (rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *