Utamanews.id – Ruang privat merupakan hak bagi semua orang, tidak terkecuali bagi pejabat publik. Namun terkadang batasan ruang privat tersebut sangat abu-abu bagi orang-orang yang mendedikasikan dirinya sebagai tokoh maupun pejabat.
Semua hal diulas terbuka, dan menjadi penilaian netizen. Bahkan tidak jarang penilaian ruang privat tersebut menjadi faktor penambah kepercayaan masyarakat kepada kinerja pejabat publik, maupun sebaliknya dapat mengerus popularitasnya.
Beberapa waktu yang lalu ada seorang Gubernur di Indonesia yang secara blak-blakan mengaku memiliki hobi menonton film porno. Hal ini diungkapkan pejabat publik tersebut di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa 3 Desember 2019.
Walau ditayangkan sudah hampir 6 bulan yang lalu, kini berita tersebut kembali merebak di media sosial. Hal ini disebabkan Wakil Sekjen MUI Tengku Zulkarnain mengatakan engan mendukung Gubernur yang hobi nonton film porno sebagai capres 2024, hal ini diungkapkannya dalam Youtube Podcast bersama Refly Harun 25 Juni 2020.
Siapakah Gubernur tersebut? Ya, dialah Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah yang secara terus terang mengatakan tidak pernah memblokir akun Twitter siapa pun, kecuali akun porno. Hal tersebut lantaran, ia pernah secara tidak sengaja menekan ikon like dalam sebuah video porno di Twitter sehingga diketahui publik.
“Kalau saya nonton film porno itu salah saya dimana? Wong saya suka kok. Saya udah dewasa dan punya istri. Bener nggak?” Kata Ganjar Pranowo dalam Acara Podcast Deddy Corbuzier.
Pernyataan itu pun sontak mengundang tawa Deddy Corbuzier. Deddy berpesan bahwa pernyataan jujur Ganjar tersebut dapat mengundang respon negatif masyarakat. Namun Ganjar mengaku bahwa dirinya adalah pria normal yang sehat.
“Jelek-jelek begini saya ikut rumusin UU ITE, ikut bahas. Kadang-kadang sebagai orang dewasa kan perlu, coba salahnya di mana. Yang ngak boleh itu nyebarin.” Tuturnya sambil tertawa.
Alih-alih ada masyarakat yang menganggapnya jelek karena kejujurannya itu, Ganjar pun menerimanya dengan lapang dada. Ganjar Pranowo mengungkapkan bahwa menonton hal-hal seperti itu merupakan urusan pribadi, bukan untuk disebarkan. Karena baginya, ada ruang-ruang privat yang harus dimengerti.
“Bagi saya kejujuran itu penting. Kepemimpinan itu dinilai dari kejujuran. Jika kemudian masyarakat menilai gimana, saya ngak masalah.” Ungkap Ganjar.
Ganjar kemudian bercerita tentang pengalamannya memberikan pendidikan seks di salah satu SMA di Jawa Tengah. Kebetulan, ia memiliki sebuah program yang diberi nama ‘Gubernur Mengajar’.
“Waktu itu saya bilang, ‘Kita boleh jujur enggak di ruang kelas ini. Apa ada yang pernah lihat gambar atau video porno? Muridnya pada diem. Jadi bapak ibu guru nya saya ingetin jangan ada yang melotot dan marah, Anda diam semua.” Ungkap Ganjar.
“Tiba-tiba ada anak yang mengacung, saya panggil dan tanya alasannya. Dia bilang, ‘Anu pak mau eksplore aja’. Saya kasih tahu dia, kalau kamu tidak ada guru dan tidak ada guidenya itu pendidikan seks yang keliru. Setelah itu dia saya kasih laptop.” Beber Ganjar.
Selanjutnya Ganjar mengatakan bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan, namun jiwa ksatria adalah ketika kita berani mengungkapkan kesalahan tersebut dan bertanggung jawab.
“Semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Enggak ada kesempurnaan itu. Yang penting jiwa besar kita diuji, sejauh mana sikap ksatria kita. Itu baru pemimpin.” Tutupnya mengakhiri wawancara. (rd).