Pembangunan Tol Trans Sumatera Terganjal Dana, Presiden Perintahkan Ini Kepada Para Menteri

Utamanews.id – Jalan Tol Trans Sumatera merupakan salah satu proyek pembangunan tol terbesar dalam kepemimpinan Jokowi. Senior Executive Vice President Corporate Secretary PT Hutama Karya, Muhammad Fauzan optimis dapat menyelesaikan 500 kilometer hingga akhir tahun.

“Tinggal ditambah dua seksi Tol Sigli – Banda Aceh sepanjang hampir 17 kilometer yang kami kejar sampai akhir tahun, pekan ini tembus 495 kilometer. Kita optimis bisa sampai 500 kilometer di akhir tahun.” Ucapnya kepada awak media (9/7/2020).

Pihak Hutama Karya mengaku bahwa saat ini telah menyelesaikan sekitar 325 kilometer yang menghubungkan jalur Bakauheni – Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, 22 kilometer di sepanjang ruas Palembang – Indralaya, serta jalur Medan – Binjai sepanjang 17 kilometer. Hingga kini pihak Hutama Karya sedang menunggu hasil uji laik fungsi (ULF) lima seksi Tol Pekanbaru – Dumai sepanajang 131,48 kilometer untuk mendapat sertifikat operasi.

Fauzan mengatakan bahwa dari total 495 kilometer yang telah dirampungkan tersebut, baru 358 kilometer yang diberi tarif.

“Paket pengujian Tol Pekanbaru, maupun nanti untuk Tol Sigli, sudah termasuk pengajuan tarif. Dari kajian bisnis kami, kedua ruas mungkin bisa diberi tarif Rp 1.000 per km, karena pengoperasiannya saat ini belum ekonomis.” Papar Fauzan.

Disisi lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (10/7/2020) bahwa jalan tol Trans-Sumatera yang membentang sejauh 2.878 kilometer, masih terkendala masalah dana.

“Panjang jalan tol utamanya adalah 1.970 kilometer. Sisanya perlu dibangun jalan penghubung ke Kota-kota besar sepanjang Tol tersebut. Masalah kita yah dana yang masih kurang.” Papar Menteri Basuki.

Basuki menambahkan, saat ini anggaran yang dibutuhkan seluruhnya adalah 500 triliun rupiah, dan saat ini sudah terkumpul sekitar 113 triliun rupiah.

“Jadi dibutuhkan anggaran seluruhnya Rp 500 triliun. Ada komitmen dari perbankan Rp 72,2 triliun. Dukungan pemerintah Rp 21,6 triliun. dan PMN kepada Hutama Karya yang ditugaskan sebesar Rp 19,6 triliun. Total jadi ada Rp 113 triliun yang committed, sehingga masih dibutuhkan anggaran Rp 387 triliun untuk menyelesaikan seluruhnya.” Lanjutnya.

Basuki menambahkan, saat ini sepanjang 393 kilometer ruas tol Trans-Sumatera telah beroperasi dan sepanjang 1.194 kilometer masih dalam tahap pembangunan konstruksi. Targetnya semua selesai pada 2024.

Terkait tentang kebutuhan dana, Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta para menterinya mencari terobosan untuk membiayai proyek tol Trans-Sumatera agar tak membebani anggaran negara.

“Saya minta ada terobosan sumber-sumber pembiayaan alternatif untuk mengurangi beban ekuitas dari PMN (Penyertaan Modal Negara) dan juga tidak tergantung dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara),” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (7/7/2020). (rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *