Proses Rekomendasi PDIP ke Gibran, Pengamat : Jokowi Lebih Mendominasi Daripada Megawati

Utamanews.id – Pilkada serentak 2020 turut diwarnai calon dari keluarga Presiden Jokowi. Tercatat putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka yang maju di pilkada Kota Solo, dan menantu Jokowi, Boby Nasution yang maju di pilkada Kota Medan.

Menurut pengamat yang akrab disapa Kang Tamil, khususnya dalam proses rekomendasi Gibran, Jokowi dinilai telah mempertontonkan politik kepentingan yang tidak etis dan secara tidak langsung melakukan intervensi dengan mengunakan posisinya sebagai presiden.

“Kita lihat bagaimana Achmad Purnomo kemudian di undang dan ditawarkan untuk berkarir di Jakarta. Nah, inikan simbol politik tukar guling. Saya kira sangat tidak etis dilakukan oleh seorang presiden.” Ungkap pemilik akun youtube @KangTamil kepada awak media (21/07/2020).

Kang Tamil mengatakan bahwa proses pergeseran rekomendasi dari Achmad Purnomo kepada Gibran serta polemik rekomendasi PDIP Kota Medan kepada Bobby Nasution membuat PDIP yang dikenal sebagai partai kader bergeser menjadi partai elitis atau oligarki.

“Ini bukan budaya PDIP. Kita tahu sejak dulu PDIP selalu mengedepankan kadernya, dan baru kali ini PDIP bersikap sangat elitis dan mengorbankan kader untuk pihak luar yang secara elektebilitas hanya bergantung pada nama besar Jokowi. Saya kira, PDIP harus berhati-hati, sebab ini awal keroposnya kekuatan PDIP di grasroot.” Jelas Kang Tamil.

Disisi lain, Kang Tamil mengatakan bahwa proses intervensi ini memberi sinyal dominasi Jokowi ditubuh PDIP melebihi Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri.

“Sebenarnya sejak Jokowi menjabat sebagai presiden simbol terdapat dua kubu di PDIP sudah terlihat, namun itu dieliminir dengan predikat “Petugas Partai” yang diberikan Megawati kepada Jokowi. Namun diperiode kedua ini pengaruh Jokowi lebih mendominasi. Kita lihat saja, apakah ini simbol berakhirnya trah soekarno di tubuh PDIP? sebab menjelang 2024 sangat mungkin Jokowi menjabat sebagai Ketua Umum mengantikan Megawati.” Tutup Kang Tamil.

Diketahui sebelumnya bahwa PDIP Kota Solo telah memberikan rekomendasi kepada Achmad Purnomo yang notabene merupakan Wakil Walikota menjabat. Namun rekomendasi tersebut kemudian di berikan kepada Putra Jokowi Gibran Rakabuming Raka, sehingga membuat Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku sudah tidak punya harga diri lagi.

“Namun yang jelas hari ini saya merasa tidak punya harga diri. Perjuangan saya sudah tidak dianggap, dalam proses penjaringan.” Kata Rudyatmo kepada awak media (20/7/2020).

Disisi lain dalam Pilkada Kota Medan, Kader PDIP Akhyar Nasution yang menjabat sebagai Plt Walikota Medan harus berpasrah karena partainya lebih berpihak kepada Bobby Nasution menantu Jokowi.

“Sebagai kader, saya berharap dicalonkan dari PDIP untuk Pilkada Medan. Namun jika tidak, saya tetap ingin mengabdi kepada masyarakat Kota Medan. Alhamdulillah karena PKS dan Demokrat mencalonkan saya.” Jelasnya kepada awak media (20/7/2020). (rls/rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *