Utamanews.id – Para ahli ekonomi memprediksi bahwa Indonesia bakal masuk ke jurang resesi pada kuartal III-2020, hal ini disebabkan karena pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia membuat perekonomian Tanah Air berjalan turun. Salah satu dampak resesi tersebut adalah terjadinya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di berbagai daerah.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengungkapkan, jumlah pekerja yang terkena PHK di masa resesi akan mencapai 5 juta orang. Menurutnya, hal ini akan bertambah parah bila pemerintah tidak mampu memulihkan perekonomian hingga Desember 2020 mendatang.
“Kalau berkepanjangan terus sampai Desember diperkirakan mencapai 5 juta pengangguran baru,” kata Rosan saat dihubungi awak media, Kamis (1/10/2020).
Anggota DPRD Provinsi Lampung, I Made Suarjaya menyatakan dengan kondisi keuangan pemerintah Lampung saat ini, masyarakat tidak dapat bertahan jika Indonesia benar memasuki tahap resesi.
“Saya di komisi III dan saya tahu betul kondisi keuangan daerah kita yang sangat memprihatinkan. Jika benar Indonesia memasuki resesi, bisa jadi dari 5 juta pengangguran baru itu, 5-10% nya berasal dari Lampung.” Ungkap politisi Partai Gerindra ini.
Politisi yang akrab dipanggil Cah Angon ini mengungkapkan bahwa solusi utama bagi masyarakat Lampung untuk meminimalisir dampak resesi adalah mengajak sebesar-besarnya generasi muda untuk menjadi petani dan mengembalikan Lampung sebagai lumbung padi nasional.
“Sampai sekarang kita tidak mampu memenuhi demand pasar terhadap beras, saya punya data lengkap. Ini peluang besar, dan pemerintah harus hadir dalam mendukung generasi muda Lampung untuk bangga menjadi petani. Saya paling keras menyuarakan ini.” Ungkap Cah Angon yang juga berprofesi sebagai petani.
Pengusaha dibidang koperasi ini mengungkapkan bahwa sistem pendidikan dan pergaulan dimasa kini mengiring generasi muda untuk berhenti berkreasi besar dan lebih memilih jadi karyawan.
“Memang sistem saat ini mengiring anak-anak kita ini untuk jadi karyawan. Mereka lebih bangga jadi karyawan minimarket dari pada jadi sukses dengan bertani. Situasi membuat mereka malas bermimpi besar, dan ini bahaya bagi kondisi berbangsa dan bernegara kita kedepan.” Jelasnya.
Cah Angon mengatakan bahwa masih belum terlambat untuk menyelamatkan Lampung dari ancaman resesi walau di masa pandemi covid-19.
“Saya katakan kembali, masih belum terlambat. Kita mampu menyelamatkan Lampung dari dampak resesi, yang penting pemerintah punya niat. Ayo duduk bersama, kita bicarakan apa langkah terbaik mengembalikan Lampung sebagai lumbung padi nusantara.” Tutupnya. (rd).