Curiga Ada Pesanan Oknum, Pengamat Desak Bentuk Pansus Dalam Polemik Hasil Tes Covid Cawabup Lampung Tengah

Utamanews.id – Masyarakat kini tengah dihebohkan dengan adanya hasil test swab yang berbeda antara sesama intitusi kesehatan terkait Loekman Djoyosoemarto yang merupakan Wakil Bupati dan juga Bacalon Bupati Lampung Tengah.

Awalnya Loekman dinyatakan positif terpapar covid19 setelah menjalani test swap dengan metode Tes Cepat Molekuler (TCM) di Rumah Sakit Ayani Kota Metro atas pantauan Dinkes Lampung Tengah. Namun setelah beberapa hari kemudian muncul berita bahwa Loekman Djoyosoemarto di bawa ke RS Mayapada Jakarta dan dinyatakan negatif dari terpapar virus covid-19.

Perbedaan hasil test swap diantara kedua institusi tersebut menjadi pantauan nasional, salah satunya pengamat sosial politik Tamil Selvan. Pengamat yang akrab disapa Kang Tamil ini mendesak agar Kementerian Kesehatan bersama tim gugus covid19 bersama DPR membentuk Tim Panitia Khusus Pengawasan terkait akurasi laboratorium pengecekan sample tes covid-19.

“Ini kan aneh, bagaimana mungkin di (RS) Ayani dinyatakan Positif, lalu sehari kemudian di (RS) Mayapada dinyatakan negatif. Orangnya bikin video sambil pakai ventilator lagi. Saya khawatir jangan sampai hasil tes swap di politisir guna kepentingan kontestasi pilkada. Saya dorong agar kemenkes, tim gugus covid dan DPR bentuk pansus serta mengusut hal ini hingga tuntas,” ujar direktur eksekutif TSJ Circle ini kepada awak media, Sabtu, 3/10/2020.

Kang Tamil mengatakan bahwa perbedaan hasil tes diantara kedua rumah sakit tersebut menimbulkan kecurigaan dimasyarakat, apalagi sejak munculnya pernyataan Pak Moeldoko terkait agar jangan setiap pasien meninggal di Rumah Sakit dinyatakan karena covid.

“Kita banyak dengar isu bahwa ada RS tertentu yang sengaja melabelisasi pasien meninggal sebagai korban covid, nah ini dipertegas oleh pernyataan Pak Moeldoko, artinya ini memang benar terjadi. Saya kira ini ada benang merahnya dengan perbedaan hasil laboratorium antara RS Ayani dan RS Mayapada. Harus di cek, apakah memang kesalahan akurasi, atau memang ada pesanan hasil oleh oknum tertentu.” Jelas Kang Tamil.

Lanjutnya Kang Tamil menyatakan bahwa setiap polemik yang terjadi pada masa pandemi ini, yang menjadi korban adalah masyarakat. Sebab pernyataan yang dikeluarkan para institusi dan elit pemerintah mempengaruhi sektor ekonomi baik secara langsung maupun tidak.

“Kita harus mengerti bahwa setiap pernyataan kita terkait covid ini sangat berpengaruh pada kurva perekonomian dan pada muaranya masyarakatlah yang menjadi korban. Maka saya tegas mendorong agar temuan-temuan ini tidak dingin begitu saja, ini harus ditelusuri agar rumor yang berkembang selama ini tentang ulah RS yang ‘cheating’ bisa dibuktikan.” Tutupnya. (rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *