Perkokoh Toleransi Ruang Internasional Gelar Diskusi Pemuda Lintas Agama

Utamanews.id – Masih dalam momen perayaan Hari Toleransi Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 November 2020 lalu, Ruang Internasional tak berhenti untuk terus mengemas kegiatan menarik bertemakan toleransi, baik di tingkat internasional maupun juga tingkat nasional. Pada tanggal 22 November 2020, Ruang Internasional kembali hadir dengan program Obsesi Indonesia (Obrolan Seputar Toleransi di Indonesia) yang mengangkat tema “Toleransi di antara kita: Masa depan kerukunan umat beragama Indonesia”.

Sesuai dengan gayanya, Ruang Internasional kembali menekankan pendekatan anti-mainstream pada kegiatannya, dengan berhasil menghadirkan keterwakilan pemuda dari masing-masing 6 agama besar di Indonesia. Tidak hanya itu saja, talkshow ini berjalan secara interaktif, dengan daftar pertanyaan yang dikumpulkan secara random oleh berbagai kalangan pemuda lintas agama, demi membangkitkan daya kritis dan kepedulian mereka terhadap pemahaman keliru dan menyimpang yang menyebabkan suburnya tindakan intoleransi dan radikalisme di tanah air. Semua itu diharapkan terjawab atau setidaknya diangkat menjadi suatu isu yang menjadi perhatian bersama.

Jianly Imanuel Bagensa (Founder & Executive Director Ruang Internasional) dalam wawancaranya oleh media mengatakan bahwa Pancasila adalah dasar negara yang final untuk seluruh masyarakat Indonesia, sehingga sampai hari ini kita bisa hidup berdampingan di tengah segala macam perbedaan, tetap saling mengasihi dan menghormati satu sama lain. Maraknya aksi intoleran akhir-akhir ini menjadi tanda ‘alarm’ bahwa pemuda harus terus bersatu dan saling bergandengan tangan menjadi agen pelopor perdamaian, serta pemupuk toleransi untuk kesatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.

Kegiatan ini dimoderatori langsung oleh Rudi Kogoya selaku Research & Development Manager of Ruang Internasional, dengan pembicara: (1) Muhammad Akbar Yaumul Nahar, S.Sos selaku Koordinator Biro Pemerintahan dan Kebijakan Publik PMII PKC DKI Jakarta yang mewakili Agama Islam; (2) Kevin Samuel Excel Kamagi, S.Th selaku Wakil Ketua Komisi Pemuda GMIM Wilayah Jabodetabek-Bandung yang mewakili Agama Kristen Protestan; (3) Bondan Wicaksono, SE, ME. selaku Ketua Pemuda Katolik Komda DKI Jakarta yang mewakili Agama Kristen Katolik; (4) I Gede Hendra Juliana, S.Pd selaku Sekjen Serikat Pemuda Hindu yang mewakili Agama Hindu; (5) Linda Sugianto, S.I.Kom selaku Wakil Sekretaris GEMABUDHI DKI Jakarta yang mewakili Agama Buddha; dan (6) Aldi Destian Satya, S.Kom selaku Sekretaris Umum Pemuda Agama Khonghucu Indonesia.

Berbagai macam poin-poin diskusi yang diangkat dalam Obsesi Indonesia, mulai dari pemahaman mendasar toleransi, korelasinya dengan agama masing-masing, sikap organisasi keagamaan pemuda, relasi dan komunikasi lintas agama, kasus intoleransi dan radikalisme, pentingnya Pancasila bagi kehidupan umat beragama, penggambungan isu agama dan politik, hingga harapan Pemuda untuk masa depan kerukunan umat beragama di Indonesia. Talkshow berjalan dengan sangat beragam dan kaya akan pengetahuan baru dari perspektif agama masing-masing, hal itu semakin memperlihatkan bahwa betapa indahnya toleransi itu ketika kita bisa menjaga, merawat, serta merasakannya secara bersama.

Di akhir talkshow, pembicara menyampaikan harapannya terhadap toleransi dan masa depan kerukunan umat beragama di Indonesia, diantaranya pemuda harus terus mengedepankan aspek kesamaan sesama anak bangsa yang lahir besar dalam memajukan bangsa dan negara dengan mengesampingkan perbedaan yang ada, terus berperan aktif dalam meningkatkan toleransi antaragama, ras, dan sebagainya sebagai wujud tanggung jawab kita dalam menjaga keutuhan bangsa yang sudah sekian lama merdeka sebagai negara yang berdaulat, serta terus mempertahankan identitas kita sebagai bingkai keberagaman di dunia dan tentunya berdasarkan pada pondasi Pancasila dan semangat Bhinneka Tunggal Ika. (rls/rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *