Jelang Mahasabha XII, KMHDI Siap Terapkan Protokol Kesehatan Secara Ketat

Utamanews.idPelaksanaan Kongres Nasional Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) atau yang lebih sering disebut Mahasabha KMHDI tinggal menghitung hari. Bertempat di Pusdiklat Mahkamah Konstitusi RI, Cisarua, Bogor, Mahasabha KMHDI XII akan memulai dinamikanya pada 18 Maret 2021 dan direncanakan berakhir pada 23 Maret 2021. Berbagai agenda akan dibahas dalam acara yang berlangsung kurang lebih seminggu ini, mulai dari Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Garis-Garis Besar Haluan Organisasi, hingga puncaknya adalah pemilihan pucuk pimpinan KMHDI untuk satu periode kepemimpinan mendatang.

Persiapan acara yang sudah dilaksanakan sejak pertengahan tahun 2020 ini dilakukan berbagai penyesuaian agar berjalan seiringan dengan kebijakan pemerintah yang fokus dalam penanggulangan pandemi Covid-19. Menurut Wiyan Martiwi selaku Ketua Panitia Mahasabha XII KMHDI, banyak hal-hal teknis yang berubah jika dibandingkan dengan pelaksanaan kongres sebelum-sebelumnya. Ia menyebutkan soal jumlah delegasi Pimpinan Daerah, Pimpinan Cabang, maupun Bakal Pimpinan Cabang (PD/PC/BPC) se-Indonesia. Jika sebelumnya masing-masing PD/PC/BPC bisa mengirimkan 6 orang yang terdiri dari 3 orang peserta dan 3 orang peninaju, kini masing-masing dari mereka hanya bisa mengirimkan 3 orang saja yang terdiri dari 2 orang peserta dan 1 orang peninjau.

“Tentu tantangannya berbeda dari pelaksanaan Mahasabha sebelum-sebelumnya. Kini kami dari panitia harus mempertimbangkan jumlah kehadiran peserta, peninjau, sampai panitia karena hal ini sangat berkaitan dengan protokol kesehatan yang sedang digaung-gaungkan oleh pemerintah. Salah satu cara yang kami lakukan ya dengan cara mengurangi jumlah delegasi dari PD/PC/BPC, tak hanya itu kami juga mengurangi jumlah panitia yang diperbolehkan untuk hadir di lokasi pelaksanaan Mahasabha XII KMHDI yang akan berlangsung pada 18 Maret 2021 di Pusdiklat MK, Cisarua, Bogor.” ujar Wiyan yang juga Kepala Departemen Organisasi PP KMHDI 2018-2020.

Protokol kesehatan memang menjadi hal yang sangat diperhatikan dalam pelaksanaan Mahasabha XII KMHDI kali ini. Hal ini berkaitan dengan pelaksanaannya yang harus mendatangkan peserta dari PD/PC/BPC se-Indonesia. Berbagai langkah persiapan dan koordinasi juga sudah dilaksanakan oleh panitia pelaksana, kesiapan pelaksanaan Mahasabha XII KMHDI juga ditegaskan oleh I Kadek Andre Nuaba selaku Ketua Presidum KMHDI periode 2018-2020.

“Persiapan Mahasabha XII KMHDI sejauh ini sudah aman. Kami juga membatasi mobilitas peserta dari daerah dengan langsung menjemput di tempat kedatangan mereka, baik itu bandara, stasiun, maupun terminal dengan harapan tak ada lagi peserta dari daerah yang keluyuran sebelum maupun saat pelaksanaan Mahasabha berlangsung. Selain itu kami juga melakukan screening sebanyak 2 kali kepada peserta. Pertama mereka harus melakukan Rapid Test Antigen/SWAB PCR/Genose dari daerahnya disertakan dengan bukti hasil test negative. Kedua, seluruh peserta, peninjau, sampai panitia akan kembali menjalani Rapid Test Antigen di lokasi acara lengkap dengan ruang isolasi jika nantinya ada yang terdeteksi positif setelah melakukan test.” ujar Andre Nuaba yang juga berperan sebagai Steering Committee dalam acara ini.

Mahasabha XII KMHDI yang merupakan acara dua tahunan ini akan mendatangkan delegasi dari seluruh Indonesia yang terdiri dari 13 Pimpinan Daerah, 35 Pimpinan Cabang, dan 5 Bakal Pimpinan Cabang dengan tetap menjalankan protokol kesehatan secara ketat. (rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *