Dewan Cah Angon : DKI Darurat Omicron, Lampung Menunggu Giliran

LAMPUNG, Utamanews.id – Penambahan kasus covid harian di Indonesia mencapai 16.021 kasus baru dan 6.000 kasus terdapat di DKI Jakarta dan 30 persen diantaranya merupakan varian omicron.

Anggota DPRD Provinsi Lampung, I Made Suarjaya mengatakan bahwa Lampung sangat berpotensi menjadi propinsi dengan jumlah terinfeksi terbanyak setelah DKI Jakarta, karena arus transportasi darat menuju Sumatera adalah melalui DKI Jakarta dan Lampung.

“Pengetatan jalur transportasi darat merupakan hal yang krusial, karena belajar dari yang lalu, segmen tersebut adalah penyumbang infeksi terbesar. Jadi pemprov harus siapkan petugas di pos-pos pemberhentian angkutan darat tersebut guna memastikan prokes diterapkan dengan baik,” ungkap legislator Partai Gerindra ini kepada awak media, Kamis (3/2).

Dewan yang akrab dipanggil Cah Angon ini mengatakan bahwa selama ini banyak oknum yang memanipulasi surat antigen terutama dalam rute perjalanan darat, sehingga dirinya meminta agar tracing covid wajib mengunakan aplikasi peduli lindungi seperti formalitas dalam perjalanan udara.

“Mau tidak mau, pengetatannya harus sama dengan penguna transportasi udara yaitu dengan mengunakan aplikasi peduli lindungi. Kita tidak mau kucing-kucingan dengan oknum yang memanipulasi surat antigen, dan jika kedapatan harus ditindak tegas itu,” jelasnya.

Lebih lanjut Cah Angon juga menyoroti laboratorium penyelenggara tes covid di Lampung. Dirinya mendorong agar standarisasi wajib diterapkan, agar tidak ada pasien yang positif namun dinyatakan negatif.

“Standarisasi mutu Lab juga harus jadi perhatian. Jangan disini di cek negatif, padahal tahunya positif. Kita selalu kecolongan ini, jadi harus belajar dari kesalahan kemarin,” paparnya.

Cah Angon juga meminta agar pemerintah provinsi dapat mengambil langkah antisipatif menjelang Bulan Ramadhan awal April nanti. Dirinya mengantisipasi agar jangan sampai kelalaian saat ini mengakibatkan peningkatan level PPKM di Bulan Ramadhan yang akan berdampak pada perekonomian masyarakat Lampung.

“Ayo kita perketat sekarang, jangan sampai sekarang lalai, Ramadhan nanti baru level 4, kasihan pedagang kalau harus tutup dagangan lagi tahun ini. Jadi ini perlu kajian matang dan cepat,” tutupnya. (rls/rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *