Usai Tokopedia, Giliaran 1.400 Akun WhastApp Diretas

Utamanews.id – The Guardian melaporkan sebanyak 1.400 akun WhatsApp telah diretas, termasuk milik pejabat senior pemerintah, jurnalis, dan aktivis hak asasi manusia (HAM). Pihak WhatsApp menuduh perusahaan spyware asal Israel, NSO Group Technologies melakukan peretasan tersebut lewat software-nya, Pegasus.

WhatsApp menuding NSO Group bertanggung jawab dalam pelanggaran HAM yang serius, karena mereka juga melakukan peretasan terhadap sejumlah jurnalis India dan pemberontak Rwanda.

NSO Group menegaskan bahwa selama bertahun-tahun spyware-nya buatannya memang dibeli oleh klien dari pemerintahan untuk tujuan melacak para teroris dan penjahat lainnya.

Namun mereka tidak memiliki pengetahuan secara independen tentang bagaimana klien-klien mereka, yang sebelumnya telah dilaporkan termasuk Arab Saudi dan Meksiko, menggunakan perangkat lunak itu untuk melakukan peretasan terhadap targetnya.

Situs resmi mencatat, NSO Group Technologies adalah perusahaan teknologi Israel yang mengembangkan spyware Pegasus. Dengan spyware ini, memungkinkan pengawasan jarak jauh terhadap smartphone. Perusahaan ini didirikan pada 2010 oleh Niv Carmi, Omri Lavie, dan Shalev Hulio dan mempekerjakan hampir 500 orang pada 2017, dan berbasis di Herzliya, dekat Tel Aviv.

Hanya saja, dalam gugatan yang diajukan oleh WhatsApp terhadap NSO Group pada tahun lalu, pertama kalinya dilakukan terhadap perusahaan teknologi besar, mengungkap lebih banyak detail teknis tentang bagaimana perangkat lunak, Pegasus, diduga digunakan untuk melakukan peretasan.

Dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan pekan lalu, WhatsApp mengatakan bagaimana Pegasus digunakan untuk meretas 1.400 pengguna tahun lalu. Server tersebut dikendalikan oleh NSO Group dan bukan klien pemerintah.(rd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *