Banyak Bacalon Kepala Daerah Kena Covid19, Dewan Cah Angon : Jangan Lebih Penting Syahwat Politik

Utamanews.id – Pilkada serentak mulai membawa petaka, pasalnya sejak pendaftaran ke KPU lebih dari 60 Bacalon terpapar covid-19.

Di Lampung, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Reihana mengatakan Bupati Lampung Tengah Non Aktif Loekman Djoyosoemarto berserta sang istri Ellya Lusiana terkonfirmasi Covid-19 dan resmi menjadi pasien ke 847 dan 848. Sebelumnya juga diketahui Calon Wakil Bupati Lampung Selatan Antoni Imam dinyatakan positif Covid setelah melakukan perjalanan Lampung-Jakarta.

Menyikapi hal ini Anggota DPRD Provinsi Lampung I Made Suarjaya alias Dewan Cah Angon menilai bahwa maraknya calon kepala daerah yang terpapar covid-19 harus menjadi perhatian bersama khususnya KPU dalam menerapkan penunjuk teknis (juknis) berkampaye.

“Yang kasihan adalah masyarakat. Para calon-calon ini tetap melakukan interaksi fisik dalam kampanye, nah begitu mereka dinyatakan positif maka yang jadi korban adalah masyarakat. Kalau sudah begini akhirnya jadi saling menyalahkan, maka perlu juklak dan juknis yang jelas dari KPU.” Ujar politisi Gerindra Lampung ini kepada awak media, Selasa, 29/9/2020.

Dewan Cah Angon tetap berpandangan bahwa jumlah terinfeksi covid-19 di Lampung melebihi jumlah yang di data, hal ini disebabkan kurangnya kemampuan masyarakat dalam melakukan test mandiri.

“Saya dari awal yang paling keras menyuarakan dan meyakini bahwa angka data covid itu tidak sesuai aktual. Faktanya jauh lebih besar. Persoalannya harga test PCR di Rumah Sakit sangat mahal, nonsense jika masyarakat dituntut mengeluarkan biaya semahal itu di masa seperti ini.” Imbuhnya.

Lebih lanjut terkait mekanisme pilkada, Anggota Dewan ini meminta agar KPU bisa memberikan mekanisme kampanye yang jelas yang pro terhadap situasi pandemi covid-19.

“Saya kira KPU perlu segera mengeluarkan metode kampanye baru diluar dari kontak fisik, dan menindak tegas calon-calon yang melanggar protokoler kesehatan. Kita ini sedang berperang, dan resikonya adalah merenggang nyawa, jangan lebih penting syahwat politik daripada nyawa.” tutupnya dengan tegas. (rd).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *