BANDAR LAMPUNG, Utamanews.id – Anggota DPRD Provinsi Lampung kembali turun ke daerah pemilihan nya masing–masing untuk mensosialisasikan peraturan daerah yang telah di sepakati bersama antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan DPRD Lampung.
Salah satunya Hanifah yang menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah Adaptasi Kebiasaan Baru di desa Hanura, Kabupaten Pesawaran. Acara di gelar dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan di hadiri oleh puluhan masyarakat dengan duduk menjaga jarak.
Acara menghadirkan narasumber yakni Dwi Senja Septiana dan di moderatori oleh Riana. Anggota komisi II DPRD Lampung ini memaparkan penyebaran virus corona di Lampung yang beberapa waktu lalu sempat mengalami lonjakan yang signifikan.
Saat ini pemerintah sedang fokus untuk terus melakukan vaksinasi terhadap masyarakat untuk mencegah penyebaraan virus corona. Ini dibuktikan dengan keluarnya beberapa daerah yang telah keluar dari zona merah.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan, tingkat vaksinasi yang rendah di Lampung dikarenakan masih banyaknya masyarakat enggan atau takut untuk melalukan vaksinasi. Untuk itu, dirinya sebagai wakil rakyat kembali mengajak dan meyakinkan masyarakat untuk mau di vaksin.
Sementara, selaku narasumber Dwi Senja menjelaskan, didalam peraturan daerah adaptasi kebiasaan baru ini mengatur tata cara masyarakat untuk patuh dalam menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari – hari. Perda juga mengatur terkait sanksi yang bisa di berikan kepada masyarakat pelanggar protokol kesehatan mulai dari sanksi teguran,tertulis, denda hingga kurungan penjara.
Dwi menambahkan, kerja keras pemerintah dalam menanggulangi penyebaran covid 19 butuh dukungan dari masyarakat, apalagi kemarin Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah berkunjung ke Lampung untuk meninjau vaksinasi masal di beberapa daerah termasuk Kabupaten Pesawaran.
Bahkan, Presiden menegaskan bahwa pembelajaran tatap muka (PTM) bisa segera di lakukan. Untuk mempercepat vaksinasi di Lampung, Pemerintah Pusat akan menambah jatah vaksin untuk Lampung. (rls/rd).
